Abstract

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Alquran adalah bentuk kata benda infinitif (mashdar) dari kata qara`a (قرأ) yang bermakna membaca atau mengumpulkan.Jika Alquran berasal dari kata qara`a yang bermakna membaca, maka Alquran berarti sesuatu yang dibaca, sedangkan jika berasal dari kata qara`a yang bermakna mengumpulkan, maka Alquran berarti sesuatu yang mengumpulkan, karena Alquran itu berisi kumpulan kisah-kisah dan hukum. Al-Qur'an menjelaskan bahwa kitab ini adalah sebuah "pembeda" (al-furqān), "buku ibu" (umm al-kitāb), "petunjuk" (huda), "kebijaksanaan" (hikmah), "pengingat" (Dzikr) dan "wahyu" (tanzīl; sesuatu yang diturunkan, menandakan sebuah objek yang diturunkan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah).Istilah lainnya yakni al-kitāb (Buku), yang juga digunakan dalam bahasa Arab untuk skriptur lain, seperti Taurat dan Injil, Kata sifat "Quran" memiliki transliterasi yang beragam, termasuk "quranic", "koranic", dan "qur'anic", atau dikapitasisasikan menjadi "Qur'anic", "Koranic", dan "Quranic". Istilah lain dari Al-Qur'an adalah mushaf ('karya tulisan'). Transliterasi "Quran" lainnya termasuk "al-Coran", "Coran", "Kuran", dan "al-Qurʼan". Konsep pemakaian kata-kata tersebut dapat juga dijumpai pada salah satu surah Al-Qur'an sendiri yakni pada Surah Al-Qiyamah ayat 17 dan 18 yang artinya: "Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur'an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya". (Al-Qiyāmah 75:17-18)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surah - Surah Dalam Al - Qur'an Yang Diawali Dengan Huruf Hijaiyah

Kata Jasad Dalam Al - Qur'an